Tampilkan postingan dengan label SIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SIA. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 Maret 2023

Sistem Informasi AKuntansi dan Indikator SIA

 

2.1.1        Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1.1  Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sistem dengan tujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan (Anastasia dan Lilis , 2011). Menurut Mulyadi (2016)  sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang memproses transaksi berupa formulir, catatan, dan dokumen keuangan yang diolah menjadi informasi keuangan yang akurat sehingga berguna  bagi manajemen perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Sedangkan menurut Azhar (2017) mendefinisikan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sub sistem atau komponen baik fisik maupun non-fisik yang saling berhubungan dan bekerja satu sama lain untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan. Lebih lanjut menurut Romney dan Steinbart (2019) sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang berfungsi untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data akuntansi dan lainnya untuk menghasilkan informasi bagi pembuat keputusan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sub sistem yang saling berhubungan, serta berfungsi untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan, memproses data akuntansi dan data lainnya untuk menghasilkan informasi yang akurat  guna pengambilan keputusan usaha.

2.1.1.1  Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi merupakan bagian terpenting bagi manajemen perusahaan yang digunakan dalam kegiatan operasionalnya untuk menghasilkan informasi keuangan guna pengambilan keputusan usaha (Kurnia dan Arni, 2020). Menurut Kusumaningdiah dkk., (2018) tujuan dan fungsi sistem informasi akuntansi ialah untuk menghasilkan laporan keuangan yang berguna bagi pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan.

Menurut Faiz dkk. (2020) tujuan sistem informasi akuntansi adalah:

1.    mendukung kegiatan operasi sehari-hari;

2.    mendukung dalam pengambilan keputusan;

3.    memenuhi kewajiban yang berkaitan dengan pertanggungjawaban;

4.    mengurangi ketidakpastian.

Menurut Kusumaningdiah dkk., (2018) sistem informasi  akuntansi memiliki fungsi penting bagi keberlangsungan usaha, adapun fungsi penting yang dibentuk untuk mencapai tujuan dalam suatu organisasi yaitu:

1.    sebagai tempat mengumpulkan dan menyimpan data mengenai kegiatan dan transaksi;

2.    mengolah data menjadi informasi berupa laporan keuangan;

3.    melakukan kontrol terhadap asset organisasi.

2.1.1.2  Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2019) sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dalam suatu entitas dapat menambah nilai untuk entitas berupa:

1.    meningkatkan kualitas serta  mengurangi biaya produk atau jasa, seperti SIA dapat memantau mesin sehingga operator akan diberitahu secepatnya ketika kinerja berada di luar batas kualitas yang diperoleh, hal tersebut akan membantu menjaga kualitas produk, mengurangi limbah serta meminimalkan biaya;

2.    meningkatkan efisiensi, seperti dengan menghasilkan informasi yang tepat waktu memungkinkan pembuatan pendekatan manufaktur just-in-time, karena pendekatan tersebut dibutuhkannya informasi yang konstan, akurat dan terbaru mengenai persediaan bahan baku;


3.    berbagi pengetahuan, dengan berbagi pengetahuan dan keahlian akan memajukan operasi dan memberikan keunggulan kompetitif, seperti kantor akuntan publik memanfaatkan sistem informasi dalam praktiknya dan untuk menunjang komunikasi antar kantor sehingga karyawan dapat melacak database perusahaan guna identifikasi untuk memberikan bantuan pada klien tertentu;

4.    meningkatkan efisiensi dan efektifitas rantai pasokannya, seperti membolehkan pelanggan untuk mengakses persediaan secara langsung, serta sistem entri penjualan yang dapat mengurangi penjualan dan biaya pemasaran untuk meningkatkan retensi pelanggan;

5.    meningkatkan struktur pengendalian internal, dengan struktur pengendalian yang sesuai akan melindungi sistem dari kecurangan, kesalahan, kegagalan sistem dan bencana;

6.    meningkatkan pengambilan keputusan, seperti menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga mempermudah dalam proses pengambilan keputusan.

Lebih lanjut menurut Dedi dan Firza (2014) penggunaan sistem informasi akuntansi ini memiliki beberapa keunggulan yaitu:

1.    proses dalam pengolahan data yang cepat;.

2.    tingkat akurasi informasi yang tinggi;

3.    efisiensi sumberdaya manusia;

4.    kemudahan dalam akses informasi.

3.1.2.2  Komponen Sistem Informasi Akuntanasi

Menurut Azhar (2017) komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari:

1.    hardware, merupakan peralatan fisik yang berguna untuk mengumpulkan, memasukan, memproses, menyimpan dan menghasilkan informasi;

2.    software, merupakan kumpulan program-program yang digunakan untuk menjalankan suatu aplikasi pada komputer, sedangkan program merupakan kumpulan dari perintah-perintah komputer yang tersusun dengan sistematis, software ini dapat berupa sistem ataupun aplikasi yang digunakan untuk mengolah data pada komputer;

3.    brainware, ialah Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam menggunakan sistem mulai dari pengumpulan informasi, pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi tersebut;

4.    prosedur, merupakan mekanisme yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan data atau rangkaian aktivitas yang dilakukan secara berulang dengan cara yang sama;

5.    database, adalah kumpulan data-data yang tersimpan dalam media penyimpanan yang dihasilkan dari data keuangan baik dari internal, eksternal ataupun konseptual yang berupa angka, huruf atau apapun;

6.    jaringan komunikasi, merupakan alat untuk mengirimkan data dari satu lokasi ke lokasi lain guna meminimalkan waktu dan ruang.

Minggu, 05 Maret 2023

Pemahaman Akuntansi dan Manfaat Akuntansi dalam UMKM

 

2.1.1      Pemahaman Akuntansi

2.1.1.1  Definisi Pemahaman Akuntansi

Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti pandai atau mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses, perbuatan memahami atau memahamkan. Orang yang memiliki pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar mengenai akuntansi (Wayan dan Sri, 2020).

Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran, serta pelaporan transaksi keuangan suatu entitas (Ganjar, 2012). Menurut American Accounting Asociation (AAA) dalam Irmah dan Nurfadila (2019) menyatakan bahwa akuntansi ialah suatu proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi terkait ekonomi untuk penilaian-penilaian keputusan yang jelas dan tegas bagi pengguna informasi. Sedangkan menurut American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam Sri (2020) akuntansi merupakan seni pencatatan, pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter dari transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang bersifat keuangan beserta menafsirkan hasil-hasilnya. Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran mengenai transaksi keuangan yang disusun dengan sistematis dan kronologis serta disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang berguna bagi pihak yang berkaitan guna pengambilan keputusan (Eddy dan Sunarno, 2021).


Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman akuntansi merupakan pandai dan mengerti benar mengenai proses akuntansi mulai dari pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, pelaporan transaksi terkait keuangan usaha menjadi laporan keuangan serta menafsirkan hasil-hasilnya.

2.1.1.2  Tujuan dan Fungsi Akuntansi

Tujuan akuntansi ialah untuk menyediakan informasi keuangan yang berguna bagi para pemegang saham (shareholder) dan para pihak yang berkepentingan (Stakeholder) (Irmah dan Nurfadila, 2019). Sedangkan menurut Kurnia dan Arni (2020) tujuan akuntansi diantaranya ialah:

1.    Tujuan Akuntansi Secara Umum

a.    menyediakan informasi mengenai keuangan, baik itu assets maupun equity dan liability;

b.    menyediakan informasi keuangan usaha untuk membantu dalam pembuatan estimasi keuntungan perusahaan;

c.    menyediakan informasi terkait perubahan sumber ekonomi perusahaan baik itu assets maupun equity dan liability;

d.    memberikan informasi lain mengenai laporan keuangan untuk membantu pengguna laporan tersebut.

2.    Tujuan Akuntansi Secara Khusus

Secara khusus tujuan akuntansi yaitu untuk memberikan informasi berupa laporan keuangan yang memuat posisi keuangan, kinerja usaha dan perubahan posisi keuanagan.

Menurut Kurnia dan Arni akuntansi sangat dibutuhkan dalam usaha karena memiliki fungsi sebagai berikut:

1.    recording report, fungsi utama akuntansi yaitu merekam catatan transaksi dengan sistematis dan kronologis. Rekam catatan ini berguna untuk mengetahui laba rugi usaha selama periode akuntansi;

2.    melindungi property dan asset, fungsi ini untuk menghitung jumlah penyusutan asset sebenarnya dengan menggunakan metode yang tepat dan berlaku untuk asset tertentu;

3.    mengomunikasikan hasil, untuk mengkomunikasikan hasil dan transaksi yang dicatat ke semua pengguna informasi akuntansi;

4.    mengklasifikasikan, yaitu untuk memudahkan dalam pengelompokan jenis transaksi dengan analisis sistematis dari semua data yang tercatat;

5.    membuat ringkasan, penyajian laporan keuangan yang dapat berguna bagi pengguna;

6.    analisis dan menafsirkan, penilaian mengenai kondisi keuangan dan profitabilitas usaha sehingga dapat melakukan analisis untuk mempersiapkan rencana di masa mendatang.

2.1.1.3  Manfaat Akuntansi Dalam UMKM

Akuntansi sangat dibutuhkan oleh UMKM, selama UMKM masih menggunakan uang sebagai alat tukarnya (Eliada dkk., 2020). Menurut Ganjar (2012) proses akuntansi tentu bermanfaat bagi kelangsungan usaha, adapun manfaat akuntansi bagi UMKM sebagai berikut:

 

1.    Memperlancar kegiatan usaha

Dengan menggunakan akuntansi, segala kegiatan usaha tentu tercatat dengan jelas, rapi serta sesuai dengan kronologis keadaan tiap transaksi. Entitas dapat mengetahui arus masuk dan keluar uang maupun barang beserta nominal ataupun jumlahnya, serta mengetahui keuntungan setiap periode akuntansi.

2.    Bahan evaluasi kinerja perusahaan

Dengan informasi akuntansi yang disajikan, entitas dapat melakukan evaluasi kinerjanya, seperti pencapaian sasaran penjualan, bagaimana efisiensi pengeluaran biaya, dan target dalam pencapaian laba usaha. Dari informasi tersebut, entitas dapat membuat rencana yang akan dilakukan berhubungan dengan keadaan keuangan sehingga entitas dapat terus maju dan berkembang.

3.    Melakukan perencanaan yang efektif

Dari informasi akuntansi tersebut, manajemen perusahaan bisa menjalankan strategi yang disusun untuk mencapai target laba yang telah ditentukan. Strategi tersebut dapat dijalankan dengan efektif jika informasi akuntansi yang dihasilkan baik dan akurat. Hal tersebut dapat dicapai dengan melaksanakan pembukuan transaksi usaha yang sesuai dengan kaidah akuntansi.

4.    Meyakinkan pihak di luar perusahaan

Akan ada masanya suatu entitas untuk berhubungan dengan pihak luar, seperti pemerintah, calon investor dan lembaga keuangan. Lebih lanjut apabila usaha semakin berkembang, entitas perlu tambahan modal, seperti modal dari program bantuan pemerintah, pengajuan proposal usaha pada investor ataupun pengajuan kredit pada lembaga keuangan. Dalam proses penambahan modal, entitas dapat meyakinkan pihak tersebut dengan menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan kaidah akuntansi yang sesuai standar dan dapat dipahami oleh pihak lain.  Dengan penggunaan akuntansi yang sesuai standar akuntansi keuangan perusahaan dapat mempertanggungjawabkan segala kegiatan usahanya