2.1.1
Sistem Informasi Akuntansi
2.1.1.1 Definisi Sistem Informasi Akuntansi
Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sistem dengan tujuan untuk mengumpulkan dan
memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi
keuangan (Anastasia dan Lilis , 2011). Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang memproses transaksi berupa formulir, catatan, dan dokumen
keuangan yang diolah menjadi informasi keuangan yang akurat sehingga berguna bagi
manajemen
perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Sedangkan menurut Azhar (2017) mendefinisikan bahwa sistem
informasi akuntansi merupakan kumpulan sub sistem atau komponen baik fisik
maupun non-fisik yang saling berhubungan dan bekerja satu sama lain untuk
mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan. Lebih lanjut menurut Romney dan
Steinbart (2019) sistem
informasi akuntansi merupakan sistem yang
berfungsi untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data akuntansi
dan lainnya untuk menghasilkan informasi bagi pembuat keputusan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sub sistem yang
saling berhubungan, serta berfungsi untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan,
memproses data akuntansi dan data lainnya untuk menghasilkan informasi yang
akurat guna pengambilan keputusan usaha.
2.1.1.1
Tujuan
dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian terpenting bagi
manajemen perusahaan yang digunakan dalam kegiatan operasionalnya untuk
menghasilkan informasi keuangan guna pengambilan keputusan usaha (Kurnia dan
Arni, 2020). Menurut Kusumaningdiah
dkk., (2018) tujuan dan fungsi sistem
informasi akuntansi ialah untuk menghasilkan laporan keuangan yang berguna bagi
pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan.
Menurut Faiz dkk. (2020) tujuan sistem informasi akuntansi
adalah:
1.
mendukung kegiatan
operasi sehari-hari;
2.
mendukung dalam
pengambilan keputusan;
3.
memenuhi kewajiban
yang berkaitan dengan pertanggungjawaban;
4.
mengurangi
ketidakpastian.
Menurut Kusumaningdiah dkk., (2018) sistem
informasi akuntansi memiliki fungsi
penting bagi keberlangsungan usaha, adapun fungsi penting yang dibentuk untuk
mencapai tujuan dalam suatu organisasi yaitu:
1.
sebagai tempat
mengumpulkan dan menyimpan data mengenai kegiatan dan transaksi;
2.
mengolah data menjadi
informasi berupa laporan keuangan;
3.
melakukan kontrol
terhadap asset organisasi.
2.1.1.2 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan
Steinbart (2019)
sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik
dalam suatu entitas dapat menambah nilai untuk entitas berupa:
1.
meningkatkan kualitas serta
mengurangi biaya produk atau jasa, seperti SIA dapat memantau mesin
sehingga operator akan diberitahu secepatnya ketika kinerja berada di luar
batas kualitas yang diperoleh, hal tersebut akan membantu menjaga kualitas
produk, mengurangi limbah serta meminimalkan biaya;
2.
meningkatkan efisiensi, seperti dengan menghasilkan
informasi yang tepat waktu memungkinkan pembuatan pendekatan manufaktur just-in-time, karena pendekatan tersebut
dibutuhkannya informasi yang konstan, akurat dan terbaru mengenai persediaan
bahan baku;
3.
berbagi pengetahuan, dengan berbagi pengetahuan dan keahlian
akan memajukan operasi dan memberikan keunggulan kompetitif, seperti kantor
akuntan publik memanfaatkan sistem informasi dalam praktiknya dan untuk menunjang
komunikasi antar kantor sehingga karyawan dapat melacak database perusahaan guna identifikasi untuk memberikan bantuan pada
klien tertentu;
4.
meningkatkan efisiensi dan efektifitas rantai pasokannya,
seperti membolehkan pelanggan untuk mengakses persediaan secara langsung, serta
sistem entri penjualan yang dapat mengurangi penjualan dan biaya pemasaran
untuk meningkatkan retensi pelanggan;
5.
meningkatkan struktur pengendalian internal, dengan struktur
pengendalian yang sesuai akan melindungi sistem dari kecurangan, kesalahan,
kegagalan sistem dan bencana;
6.
meningkatkan pengambilan keputusan, seperti menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu
sehingga mempermudah dalam proses pengambilan keputusan.
Lebih lanjut menurut Dedi dan
Firza (2014) penggunaan sistem informasi akuntansi ini memiliki beberapa
keunggulan yaitu:
1.
proses dalam pengolahan data yang cepat;.
2.
tingkat akurasi informasi yang tinggi;
3.
efisiensi sumberdaya manusia;
4.
kemudahan dalam akses informasi.
3.1.2.2
Komponen Sistem Informasi Akuntanasi
Menurut Azhar
(2017) komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari:
1.
hardware, merupakan
peralatan fisik yang berguna untuk mengumpulkan, memasukan, memproses, menyimpan
dan menghasilkan informasi;
2.
software, merupakan
kumpulan program-program yang digunakan untuk menjalankan suatu aplikasi pada
komputer, sedangkan program merupakan kumpulan dari perintah-perintah komputer
yang tersusun dengan sistematis, software
ini dapat berupa sistem ataupun aplikasi yang digunakan untuk mengolah data
pada komputer;
3.
brainware, ialah Sumber
Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam menggunakan sistem mulai dari
pengumpulan informasi, pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan
informasi yang dihasilkan dari sistem informasi tersebut;
4.
prosedur, merupakan
mekanisme yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan data atau
rangkaian aktivitas yang dilakukan secara berulang dengan cara yang sama;
5.
database, adalah kumpulan
data-data yang tersimpan dalam media penyimpanan yang dihasilkan dari data
keuangan baik dari internal, eksternal ataupun konseptual yang berupa angka,
huruf atau apapun;
6.
jaringan komunikasi,
merupakan alat untuk mengirimkan data dari satu lokasi ke lokasi lain guna
meminimalkan waktu dan ruang.