Minggu, 05 Maret 2023

Pemahaman Akuntansi dan Manfaat Akuntansi dalam UMKM

 

2.1.1      Pemahaman Akuntansi

2.1.1.1  Definisi Pemahaman Akuntansi

Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti pandai atau mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses, perbuatan memahami atau memahamkan. Orang yang memiliki pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar mengenai akuntansi (Wayan dan Sri, 2020).

Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran, serta pelaporan transaksi keuangan suatu entitas (Ganjar, 2012). Menurut American Accounting Asociation (AAA) dalam Irmah dan Nurfadila (2019) menyatakan bahwa akuntansi ialah suatu proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi terkait ekonomi untuk penilaian-penilaian keputusan yang jelas dan tegas bagi pengguna informasi. Sedangkan menurut American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam Sri (2020) akuntansi merupakan seni pencatatan, pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter dari transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang bersifat keuangan beserta menafsirkan hasil-hasilnya. Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran mengenai transaksi keuangan yang disusun dengan sistematis dan kronologis serta disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang berguna bagi pihak yang berkaitan guna pengambilan keputusan (Eddy dan Sunarno, 2021).


Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman akuntansi merupakan pandai dan mengerti benar mengenai proses akuntansi mulai dari pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, pelaporan transaksi terkait keuangan usaha menjadi laporan keuangan serta menafsirkan hasil-hasilnya.

2.1.1.2  Tujuan dan Fungsi Akuntansi

Tujuan akuntansi ialah untuk menyediakan informasi keuangan yang berguna bagi para pemegang saham (shareholder) dan para pihak yang berkepentingan (Stakeholder) (Irmah dan Nurfadila, 2019). Sedangkan menurut Kurnia dan Arni (2020) tujuan akuntansi diantaranya ialah:

1.    Tujuan Akuntansi Secara Umum

a.    menyediakan informasi mengenai keuangan, baik itu assets maupun equity dan liability;

b.    menyediakan informasi keuangan usaha untuk membantu dalam pembuatan estimasi keuntungan perusahaan;

c.    menyediakan informasi terkait perubahan sumber ekonomi perusahaan baik itu assets maupun equity dan liability;

d.    memberikan informasi lain mengenai laporan keuangan untuk membantu pengguna laporan tersebut.

2.    Tujuan Akuntansi Secara Khusus

Secara khusus tujuan akuntansi yaitu untuk memberikan informasi berupa laporan keuangan yang memuat posisi keuangan, kinerja usaha dan perubahan posisi keuanagan.

Menurut Kurnia dan Arni akuntansi sangat dibutuhkan dalam usaha karena memiliki fungsi sebagai berikut:

1.    recording report, fungsi utama akuntansi yaitu merekam catatan transaksi dengan sistematis dan kronologis. Rekam catatan ini berguna untuk mengetahui laba rugi usaha selama periode akuntansi;

2.    melindungi property dan asset, fungsi ini untuk menghitung jumlah penyusutan asset sebenarnya dengan menggunakan metode yang tepat dan berlaku untuk asset tertentu;

3.    mengomunikasikan hasil, untuk mengkomunikasikan hasil dan transaksi yang dicatat ke semua pengguna informasi akuntansi;

4.    mengklasifikasikan, yaitu untuk memudahkan dalam pengelompokan jenis transaksi dengan analisis sistematis dari semua data yang tercatat;

5.    membuat ringkasan, penyajian laporan keuangan yang dapat berguna bagi pengguna;

6.    analisis dan menafsirkan, penilaian mengenai kondisi keuangan dan profitabilitas usaha sehingga dapat melakukan analisis untuk mempersiapkan rencana di masa mendatang.

2.1.1.3  Manfaat Akuntansi Dalam UMKM

Akuntansi sangat dibutuhkan oleh UMKM, selama UMKM masih menggunakan uang sebagai alat tukarnya (Eliada dkk., 2020). Menurut Ganjar (2012) proses akuntansi tentu bermanfaat bagi kelangsungan usaha, adapun manfaat akuntansi bagi UMKM sebagai berikut:

 

1.    Memperlancar kegiatan usaha

Dengan menggunakan akuntansi, segala kegiatan usaha tentu tercatat dengan jelas, rapi serta sesuai dengan kronologis keadaan tiap transaksi. Entitas dapat mengetahui arus masuk dan keluar uang maupun barang beserta nominal ataupun jumlahnya, serta mengetahui keuntungan setiap periode akuntansi.

2.    Bahan evaluasi kinerja perusahaan

Dengan informasi akuntansi yang disajikan, entitas dapat melakukan evaluasi kinerjanya, seperti pencapaian sasaran penjualan, bagaimana efisiensi pengeluaran biaya, dan target dalam pencapaian laba usaha. Dari informasi tersebut, entitas dapat membuat rencana yang akan dilakukan berhubungan dengan keadaan keuangan sehingga entitas dapat terus maju dan berkembang.

3.    Melakukan perencanaan yang efektif

Dari informasi akuntansi tersebut, manajemen perusahaan bisa menjalankan strategi yang disusun untuk mencapai target laba yang telah ditentukan. Strategi tersebut dapat dijalankan dengan efektif jika informasi akuntansi yang dihasilkan baik dan akurat. Hal tersebut dapat dicapai dengan melaksanakan pembukuan transaksi usaha yang sesuai dengan kaidah akuntansi.

4.    Meyakinkan pihak di luar perusahaan

Akan ada masanya suatu entitas untuk berhubungan dengan pihak luar, seperti pemerintah, calon investor dan lembaga keuangan. Lebih lanjut apabila usaha semakin berkembang, entitas perlu tambahan modal, seperti modal dari program bantuan pemerintah, pengajuan proposal usaha pada investor ataupun pengajuan kredit pada lembaga keuangan. Dalam proses penambahan modal, entitas dapat meyakinkan pihak tersebut dengan menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan kaidah akuntansi yang sesuai standar dan dapat dipahami oleh pihak lain.  Dengan penggunaan akuntansi yang sesuai standar akuntansi keuangan perusahaan dapat mempertanggungjawabkan segala kegiatan usahanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar