2.1.1 Pemahaman Akuntansi
2.1.1.1 Definisi Pemahaman Akuntansi
Pemahaman berasal dari kata
paham yang mempunyai arti pandai atau mengerti benar, sedangkan pemahaman
merupakan proses, perbuatan memahami atau memahamkan. Orang yang memiliki
pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar mengenai
akuntansi (Wayan dan Sri, 2020).
Akuntansi merupakan proses
pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran, serta pelaporan transaksi keuangan
suatu entitas (Ganjar, 2012). Menurut American Accounting Asociation (AAA)
dalam Irmah dan Nurfadila (2019) menyatakan bahwa akuntansi ialah suatu proses
mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi terkait ekonomi untuk
penilaian-penilaian keputusan yang jelas dan tegas bagi pengguna informasi.
Sedangkan menurut American Institute of Certified Public Accounting (AICPA)
dalam Sri (2020) akuntansi merupakan seni pencatatan, pengikhtisaran dengan
cara tertentu dalam ukuran moneter dari transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian
yang bersifat keuangan beserta menafsirkan hasil-hasilnya. Akuntansi merupakan
suatu proses pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran mengenai transaksi
keuangan yang disusun dengan sistematis dan kronologis serta disajikan dalam
bentuk laporan keuangan yang berguna bagi pihak yang berkaitan guna pengambilan
keputusan (Eddy dan Sunarno, 2021).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pemahaman akuntansi merupakan pandai dan mengerti benar mengenai proses
akuntansi mulai dari pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, pelaporan
transaksi terkait keuangan usaha menjadi laporan keuangan serta menafsirkan
hasil-hasilnya.
2.1.1.2 Tujuan dan Fungsi Akuntansi
Tujuan akuntansi ialah untuk menyediakan informasi
keuangan yang berguna bagi para pemegang saham (shareholder) dan para pihak yang berkepentingan (Stakeholder) (Irmah dan Nurfadila,
2019). Sedangkan menurut Kurnia dan Arni (2020) tujuan akuntansi diantaranya
ialah:
1.
Tujuan Akuntansi Secara Umum
a.
menyediakan informasi mengenai keuangan, baik itu assets maupun equity dan liability;
b.
menyediakan informasi keuangan usaha untuk membantu dalam
pembuatan estimasi keuntungan perusahaan;
c.
menyediakan informasi terkait perubahan sumber ekonomi
perusahaan baik itu assets maupun equity dan liability;
d.
memberikan informasi lain mengenai laporan keuangan untuk
membantu pengguna laporan tersebut.
2.
Tujuan Akuntansi Secara Khusus
Secara khusus tujuan akuntansi
yaitu untuk memberikan informasi berupa laporan keuangan yang memuat posisi
keuangan, kinerja usaha dan perubahan posisi keuanagan.
Menurut Kurnia dan Arni akuntansi sangat dibutuhkan
dalam usaha karena memiliki fungsi sebagai berikut:
1.
recording report, fungsi utama akuntansi yaitu merekam
catatan transaksi dengan sistematis dan kronologis. Rekam catatan ini berguna
untuk mengetahui laba rugi usaha selama periode akuntansi;
2.
melindungi property dan asset, fungsi ini untuk menghitung
jumlah penyusutan asset sebenarnya dengan menggunakan metode yang tepat dan
berlaku untuk asset tertentu;
3.
mengomunikasikan hasil, untuk mengkomunikasikan hasil dan
transaksi yang dicatat ke semua pengguna informasi akuntansi;
4.
mengklasifikasikan, yaitu untuk memudahkan dalam
pengelompokan jenis transaksi dengan analisis sistematis dari semua data yang
tercatat;
5.
membuat ringkasan, penyajian laporan keuangan yang dapat
berguna bagi pengguna;
6.
analisis dan menafsirkan, penilaian mengenai kondisi
keuangan dan profitabilitas usaha sehingga dapat melakukan analisis untuk
mempersiapkan rencana di masa mendatang.
2.1.1.3
Manfaat Akuntansi Dalam UMKM
Akuntansi
sangat dibutuhkan oleh UMKM, selama UMKM masih menggunakan uang sebagai alat
tukarnya (Eliada dkk., 2020). Menurut Ganjar
(2012) proses
akuntansi tentu bermanfaat bagi kelangsungan usaha, adapun manfaat akuntansi
bagi UMKM sebagai berikut:
1.
Memperlancar kegiatan usaha
Dengan
menggunakan akuntansi, segala kegiatan usaha tentu tercatat dengan jelas, rapi
serta sesuai dengan kronologis keadaan tiap transaksi. Entitas dapat mengetahui
arus masuk dan keluar uang maupun barang beserta nominal ataupun jumlahnya,
serta mengetahui keuntungan setiap periode akuntansi.
2.
Bahan evaluasi kinerja perusahaan
Dengan informasi akuntansi yang disajikan, entitas dapat
melakukan evaluasi kinerjanya, seperti pencapaian sasaran penjualan, bagaimana
efisiensi pengeluaran biaya, dan target dalam pencapaian laba usaha. Dari
informasi tersebut, entitas dapat membuat rencana yang akan dilakukan
berhubungan dengan keadaan keuangan sehingga entitas dapat terus maju dan
berkembang.
3.
Melakukan perencanaan yang efektif
Dari informasi akuntansi tersebut, manajemen perusahaan bisa
menjalankan strategi yang disusun untuk mencapai target laba yang telah
ditentukan. Strategi tersebut dapat dijalankan dengan efektif jika informasi
akuntansi yang dihasilkan baik dan akurat. Hal tersebut dapat dicapai dengan
melaksanakan pembukuan transaksi usaha yang sesuai dengan kaidah akuntansi.
4.
Meyakinkan pihak di luar perusahaan
Akan
ada masanya suatu entitas untuk berhubungan dengan pihak luar, seperti
pemerintah, calon investor dan lembaga keuangan. Lebih lanjut apabila usaha
semakin berkembang, entitas perlu tambahan modal, seperti modal dari program
bantuan pemerintah, pengajuan proposal usaha pada investor ataupun pengajuan
kredit pada lembaga keuangan. Dalam proses penambahan modal, entitas dapat meyakinkan
pihak tersebut dengan menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan kaidah
akuntansi yang sesuai standar dan dapat dipahami oleh pihak lain. Dengan penggunaan akuntansi yang sesuai
standar akuntansi keuangan perusahaan dapat mempertanggungjawabkan segala
kegiatan usahanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar