BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan
keuangan merupakan hasil akhir dari serangkaian siklus akuntansi. Definisi
akuntansi menurut Jusup (1994) akuntansi pada dasarnya merupakan serangkaian
kegiatan mencatat, menggolongkan, meringkas, melaporkan dan menganalisis data
keuangan suatu organisasi. Transaksi merupakan kejadian yang mempunyai nilai
ekonomis bagi perusahaan. Kejadian ini dicatat dalam jurnal dan secara periodik
dicatat dalam buku besar. Pada akhir periode, saldo-saldo dari semua
rekening-rekening di buku besar dihitung dan dicantumkan dalam neraca lajur.
Neraca lajur merupakan alat bantu untuk menyusun laporan keuangan.
Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan
idealnya meliputi laporan neraca, laba rugi, perubahan modal, arus kas, laporan
investasi oleh dan distribusi kepada pemilik, dan catatan atas laporan keuangan
(Hendriksen dan Breda, 2000). Hal ini dimaksudkan agar laporan keuangan
tersebut dapat memberikan gambaran yang sesungguhnya tentang kinerja dan
kekayaan suatu perusahaan. Namun biasanya perusahaan membuat laporan keuangan
yang terdiri dari laporan neraca, dan laporan laba rugi.
Laporan keuangan dibuat
dengan dasar kejujuran, dan netral (artinya, laporan keuangan dibuat tidak berdasarkan
atas “pesanan” dari pemilik atau manajemen). Ada banyak pihak yang
berkepentingan dengan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2002),
pihak-pihak tersebut antaran lain Investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok
dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan makalah sebagai
berikut.
1. Apa
yang dimaksud dengan laporan keuangan?
2. Apa
tujuan dari laporan keuangan?
3. Apa
manfaat dari laporan keuangan?
4. Siapa
pengguna laporan keuangan?
5.
Apa
saja syarat-syarat (karakteristik kualitatif) dalam laporan keuangan?
6.
Apa
saja komponen dalam laporan keuangan?
C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun
dengan tujuan untuk:
1. Mengetahui dan
memahami
apa yang dimaksud dengan laporan
keuangan.
2. Mengetahui dan
memahami apa tujuan dari laporan keuangan
3. Mengetahui dan
memahami
manfaat dari laporan keuangan?
4. Mengetahui
dan memahami siapa pengguna laporan keuangan?
5. Mengetahui
dan memahami apa
saja syarat-syarat (karakteristik kualitatif) dalam laporan keuangan.
6. Mengetahui
dan memahami apa
saja komponen dalam laporan keuangan
D. Kegunaan makalah
Makalah
ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun
secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep dalam laporan keuangan.
Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.
Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya
tentang konsep laporan
keuangan.
2.
Pembaca, sebagai media informasi tentang konsep laporan keuangan baik
secara teoritis maupun secara praktis.
E. Prosedur makalah
Makalah
ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan
permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif. Data teoritis dalam
makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan studi pustaka, artinya penulis
mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan
tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan
mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks
tema makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teoretis
Menurut
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, dalam buku Analisis Laporan Keuangan
(2002:63) bahwa “Laporan Keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi
informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain,
seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik
mengenai prospek dan risiko perusahaan”.
Menurut
Sofyan S. Harahap, dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan (2006:105) menyatakan bahwa “laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi
keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu”.
Menurut
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti,
misalnya: sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga ternasuk jadwal dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan
tersebut, misal: informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009).
Dengan demikian dapat dikemukakan
bahwa pengertian laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang penting dan dapat digunakan untuk membuat
keputusan-keputusan ekonomi bagi pihak internal maupun pihak eksternal
perusahaan serta
hasil yang menggambarkan kinerja
keuangan maupun kinerja manajemen perusahaan, apakah dalam kondisi yang baik
atau tidak.
B. Pembahasan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan
keuangan adalah hasil dari proses
akuntansi pada suatu periode waktu tertentu yang merupakan hasil pengumpulan
dan pengolahan data keuangan yang disajikan dengan tujuan dapat membantu dalam
pengambilan keputusan atau kebijakan.
Laporan keuangan memperlihatkan gambaran kondisi keuangan
dari perusahaan. Laporan tersebut dari hasil kegiatan operasi normal perusahaan
untuk memberikan informasi keuangan yang memiliki manfaat bagi entitas-entitas
dalam perusahaan sendiri maupun entittas lain di luar perusahan.
Pada dasarnya, laporan keuangan merupakan hasil dari proses
akuntansi sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas
perusahaan dengan data atau aktivitas tersebut. Biasanya laporan keuangan
sering disebut sebagai produk akhir dari proses akuntansi.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Standar
Akuntansi Keuangan yang
dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia tujuan
laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan
ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun, laporan keuangan
tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam
mengambil keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang
telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin
melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat
demikian agar mereka dapat membuat keputusanekonomi.
Keputusan ini mencakup misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam
perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)
tahun 1984,tujuan laporan keuangan dapat dinyatakan sebagai berikut:
a.
Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat
dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b.
Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya
mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu
perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
c.
Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para
pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d.
Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai
perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi
mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
e.
Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai
laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
Dengan demikian Informasi laporan keuangan
sangat dibutuhkan oleh para pemakai untuk mengevaluasi dan membandingkan dampak
dari kebijakan ekonomi yang sebelumnya telah diambil.Laporan keuangan sangat
diperlukan untuk meramal dan menilai apakah di masa sekarang dan yang akan
datang perusahaan menghasilkan keuntungan yang sama atau malah lebih.Informasi
perubahan posisi keuangan juga bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi,
pendanaan dan operasi perusahaan pada selama peroide tertentu.
3. Manfaat dan pemakai laporan keuangan
Laporan
keuangan pada dasarnya hanya digunakan oleh beberapa pihak yang berkepentingan.
Tidak semua orang diperbolehkan untuk menggunakan laporan keuangan sebuah
perusahaan. Laporan keuangan bukan hanya berguna untuk pengusaha ataupun
bisnis, tapi ada beberapa pihak yang bisa mendapatkan keutungan dari sebuah
laporan keuangan, seperti.
a. Pemberi
Pinjaman atau Kreditor
Sebagai
pihak yang meminjamkan tambahan modal untuk membantu bisnis Anda tetap berjalan
dengan baik, kreditor akan meminta laporan keuangan perusahaan. Laporan ini
akan memberikan informasi tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang akan
dimanfaatkan oleh kreditor sebagai bahan acuan untuk menolak ataupun menyetujui
pinjaman yang diajukan. Kreditor akan memperoleh keyakinan bahwa uang yang akan
atau telah mereka pinjamkan tidak jatuh ke tangan yang salah. Jika pinjaman itu
disetujui, artinya kreditor yakin bahwa perusahaan tersebut mampu membayar dan
mengembalikan pinjaman sesuai jangka waktu yang telah disepakati bersama.
b. Pemasok
atau Supplier
Pemasok
atau supplier juga berhak
mengetahui laporan keuangan perusahaan Anda, terutama jika Anda membeli barang
dengan sistem kredit atau tidak langsung dibayar tunai. Dengan informasi yang
disajikan pada laporan tersebut, supplier
bisa mengambil keputusan apakah perusahaan Anda memiliki kemampuan membayar
tagihan sesuai nominal yang tertera atau tidak. Jika perusahaan dinilai tidak
mampu, supplier akan menolak
kerja sama dengan perusahaan atau dapat mengajukan negosiasi dalam kerja sama
tersebut.
c. Manajemen
Perusahaan
Manajemen
perusahaaan adalah orang terpenting yang sangat membutuhkan laporan keuangan.
Dengan mengetahui laporan keuangan perusahaan, pihak manajeman dapat mengetahui
dan memastikan bahwa semua proses telah berjalan dengan baik. Laporan keuangan
ini juga dapat menjadi acuan dalam mendukung aspek perencanaan bisnis di masa
akan datang.
d. Investor
Sebagai
penanam modal pada bisnis, investor pasti selalu ingin tahu apakah modal yang
mereka berikan telah digunakan secara tepat. Dengan laporan keuangan yang baik,
investor akan merasa yakin terhadap bisnis Anda. Dengan begitu, mereka tidak
akan merasa keberatan untuk menanamkan modalnya ke perusahaan, sehingga Anda
dapat lebih mudah mengembangkan bisnis dengan modal tambahan dari investor
tersebut. Laporan keuangan yang baik adalah bentuk kepercayaan terhadap para
investor yang sudah berinvestasi pada bisnis Anda.
e. Pemerintah
Setiap
bisnis yang terlapor akan memiliki kewajiban terhadap pemerintah untuk membayar
pajak. Besaran pajak yang dibayarkan akan sesuai dengan besaran angka yang
tertulis dari laporan keuangan yang dimiliki oleh bisnis. Semakin awal
merapikan dan membuat laporan keuangan, Anda akan terhindar dari masalah
penting terkait kewajiban pajak seperti penggelapan pajak yang akan terkait masalah
hukum atau pengurangan pajak tertanggung yang justru akan memberi keuntungan
bagi bisnis.
f. Karyawan
Karyawan
biasanya ingin mengetahui laporan keuangan yang dimiliki perusahaan terkait
dengan kemampuan gaji yang bisa dibayarkan perusahaan kepada mereka. Laporan
keuangan yang baik akan membantu pihak perusahaan untuk bekerjasama dengan
karyawan terkait pembayaran di masa-masa sulit bisnis Anda.
g. Pelanggan
Pelanggan
yang terikat perjanjian kerja sama untuk memasarkan produk Anda juga berhak
mengetahui laporan keuangan perusahaan. Mereka berhak tahu kelangsungan bisnis,
terutama jika mereka terkait dengan perjanjian jangka panjang dengan bisnis
Anda. Laporan keuangan yang baik akan menunjukkan riwayat bisnis yang baik
sehingga akan meyakinkan pelanggan untuk mengambil sebuah kesepakatan
kerjasama.
h. Masyarakat
Sebuah
perusahaan bisa memberi pengaruh terhadap masyarakat dalam beberapa cara.
Misalnya jumlah orang yang menjadi pekerja di perusahaan dan perlindungan untuk
penanam modal dalam negeri. Informasi keuangan perusahaan yang baik dapat
membantu masyarakat menyediakan info atau tren perkembangan terakhir tentang
rangkaian aktivitas perusahaan.
i. Analisi,
Akademis, dan Pusat Data Bisnis
Bagi
para analis, akademis, dan juga lembaga-lembaga pengumpulan dat bisnis
seperti Pusat Data Bisnis Indonesia, Pemeringkat Efek Indonesia, laporan
keuangan ini sebagai bahan atu sumber informasi primer yang akan diolah
sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi analis, ilmu
pengetahuan dan komoditi informasi.
Selain
menguntungkan beberapa pihak di atas. Laporan keuangan juga dapat memberikan
keuntungan bagi Anda sebagai pengusaha dan juga untuk perusahaan Anda sendiri,
salah satunya adalah melindungi aset perusahaan dari kebocoran maupun
kecurangan.
4. Syarat-syarat (karakteristik kualitatif) laporan keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terdapat empat karakteristik
pokok untuk membuat laporan keuangan yaitu:
a.
Dapat dipahami
Artinya
bahwa laporan keuangan harus disajikan secara jelas dan mudah dipahami oleh
berbagai pihak yang memakai laporan keuangan.
b.
Relevan
Artinya
informasi yang disajikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan
dalam pengambilan keputusan baik yang bersifat menilai (evaluate) maupun
meramalkan (predictive).
c.
Daya uji
Artinya
bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntasni
dan prinsip-prinsip dasar akuntansiyang dianu, sehingga dapat diuji
kebenarannya oleh pihak lain.
d.
Netral
Artinya
bahwa laporan keungan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak
pada kepentingan pemakai tertentu.
e.
Tepat waktu
Artinya
bahwa laporan keuangan harus disajikan sedini mengkin untuk dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya
pengambilan keputusan tersebut.
f.
Dapat diperbandingkan
Maksudnya
informasi yang disajikan harus dapat diperbandingkan oleh pemakai dari periode
ke periode sehingga dapat diketahui kecenderungannya (trend) posisi dan kinerja
keuangan.
g. Lengkap
Artinta bahwa laporan keuangan yang
disusun meliputi semua data akuntansi keuangan dan memenuhi syarat-syarat
tersebut serta tidak menyesatkan pembaca.
5. Komponen laporan keuangan
Sebelum
menganalisa dan menafsirkan suatu laporan keuangan seorang
penganalisa harus mempunyai pemahaman yang mendalam tentang
komponen laporan keuangan.Menurut buku “SAK” (IAI: 2002;
1.3 )komponen laporan keuangan terdiri dari Neraca,Laporan laba
rugi,Laporan perubahan ekuitasas,Laporan arus kas dan Catatan atas laporan
keuangan”.
Adapun penjelasan dari komponen
laporan keuangan dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Neraca.
Neraca adalah laporan yang
sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu
saat tertentu. Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan
suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana
buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada akhir tahun fiskal atau tahun
kalender sehingga neraca sering disebut dengan balance
sheet.
Neraca terdiri dari tiga bagian
utama yaitu :
1) Aktiva
Pengertian aktiva tidak
terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja tetapi juga termasuk
pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus
dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak
berwujud lainnya misalnyagoodwill,
hak paten, hak cipta dan lain sebagainya. Pada dasarnya aktiva dibagi menjadi
dua bagian utama yaitu :
a) Aktiva lancar
Aktiva lancar adalah uang kas
dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan menjadi uang tunai,
dijual dalam periode berikutnya. Yang termasuk kelompok aktiva lancar :
(1) Kas
atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Uang tunai yang dimiliki
perusahaan tetapi sudah ditentukan penggunaannya (misalnya uang kas yang
disisihkan untuk tujuan pelunasan hutang obligasi, untuk pembelian aktiva tetap
atau tujuan-tujuan lainnya) tidak dapat dimasukkan dalam pos kas.
Pengertian kas adalah cek yang
diterima dari para langganan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro
atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil
kembali setiap saat diperlukan oleh perusahaan.
(2)Investasi jangka pendek ( surat-surat
berharga ataumarketable securities)
adalah investasi yang sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud untuk
memanfaatkan uang kas yang untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi. Yang
termasuk dalam investasi jangka pendek adalah :
(a) Deposito di bank.
(b) Surat-surat berharga
yang berwujud saham.
(c) Obligasi dan surat hipotek
(3)Piutang wesel adalah tagihan
perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian
yang diatur dalam undang-undang.
(4)Piutang dagang adalah tagihan
kepada pihak lain (kepada kreditor atau langganan)
sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit.Pada dasarnya
piutang bisa timbul tidak hanya karena penjualan barang dagangan secara kredit,
tetapi dapat karena hal-hal lain misalnya piutang kepada pegawai, piutang
karena penjualan aktiva tetap secara kredit atau adanya uang muka untuk pembelian
atau kontrak kerja lainnya.
(5)Persediaan adalah semua
barang-barang yang diperdagangkan untuk sampai tanggal neraca masih di gudang /
belum laku dijual.
(6)Piutang penghasilan atau
penghasilan yang masih harus diterima adalah penghasilan yang sudah menjadi hak
perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasa / prestasi, tetapi belum
diterima pembayarannya, sehingga merupakan tagihan.
b) Aktiva Tidak Lancar.
Aktiva
tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka
panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis
dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Yang termasuk dalam aktiva
tidak lancar adalah:
(1 ) Investasi
jangka panjang.
Bagi perusahaan yang cukup besar dalam arti mempunyai
kekayaan atau modal yang cukup atau sering melebihi dari yang dibutuhkan, maka
perusahaan ini dapat menanamkan modalnya dalam investasi jangka panjang di luar
usaha pokoknya. Investasi jangka panjang dapat berupa :
(a) Saham dari perusahaan lain,
obligasi atau pinjaman kepada perusahaan lain.
(b) Aktiva tetap yang tidak ada
hubungannya dengan usaha perusahaan.
(c) Dalam bentuk dana-dana yang sudah
mempunyai tujuan tertentu.
c) Aktiva tetap
Aktiva
tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan secara fisik nampak. Yang
termasuk dalam aktiva tetap meliputi :
(1) Tanah yang diatasnya
didirikan bangunan atau digunakan operasi
(2) Bangunan, baik bangunan
kantor, toko bangunan untuk pabrik.
(3) Mesin.
(4) Inventaris.
(5) Kendaraan dan
perlengkapan atau alat-alat lainnya.
d) Aktiva
tetap tidak berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud adalah
kekayaan perusahaan yang secara fisik tidak nampak, tetapi merupakan suatu hak
yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam
kegiatan perusahaan. Yang termasuk dalam aktiva tetap tidak berwujud adalah:
(1) Hak cipta
Hak cipta adalah hak yang
diberikan oleh pemerintah kepada pencipta suatu karangan atau suatu masalah.
Pemegang hak ini memperoleh jaminan berupa perlindungan hukum dari setiap
pemalsuan dan peniruan.
(2) Hak paten
Adalah
hak yang diberikan pemerintah kepada penemu atau pemilik dari suatu pembuatan
produk atau penggunaan suatu metode atau proses baru, hal ini juga mendapat
perlindungan hukum.
(3) Beban pendirian organisasi
Beban
pendirian organisasi adalah beban yang dikeluarkan dalam rangka mendirikan
suatu organisasi. Beban untuk izin usaha, beban pengeluaran saham dan
lain-lain.
(4) Hak tanda pengenal
Adalah
hak yang diberikan oleh pemerintah kepada pengusaha atau perusahaan untuk
menggunakan tanda pengenal barang yang mendapat perlindungan hukum dari setiap
pemalsuan.
(5) Goodwill
Adalah keistimewaan yang
dimiliki oleh suatu perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
Keistimewaan ini disebabkan karena lokasi perusahaan yang cukup strategis,
letak perusahaan yang cukup baik dan keistimewaan lainnya.
e) Beban
yang ditangguhkan adalah menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang
mempunyai manfaat jangka panjang (lebih dari satu tahun) atau suatu pengeluaran
yang akan dibebankan juga pada periode-periode berikutnya.
f) Aktiva
lain-lain adalah menunjukkan kekayaan atau aktiva perusahaan yang tidak dapat
atau belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi-klasifikasi sebelumnya.
2) Hutang
Hutang adalah semua kewajiban
keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini
merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang
atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan menjadi dua :
a) Hutang lancar
Hutang lancar atau hutang
jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau
pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal
neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.Yang
termasuk dalam hutang lancar adalah :
(1) Hutang dagang, adalah hutang yang timbul
karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit.
(2) Hutang
wesel, adalah
hutang yang disertai dengan janji tertulis (yang diatur dengan undang-undang)
untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu dimasa yang
akan datang.
(3) Hutang pajak, baik pajak untuk perusahaan
yang bersangkutan maupun pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas
negara.
(4) Biaya yang masih harus dibayar,
adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.
(5) Hutang
jangka panjang yang segera jatuh tempo, adalah sebagian atau seluruh
hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena harus
segera dilakukan pembayarannya.
(6) Penghasilan yang diterima dimuka,
adalah penerimaan uang untuk
penjualan barang/jasa yang belum direalisir.
b) Hutang Jangka Panjang.
Hutang jangka panjang adalah
kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih
jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca).Hutang jangka
panjang terdiri dari :
(1) Hutang obligasi
Adalah hutang perusahaan kepada
pemegang obligasi dimana pelunasannya lebih dari satu tahun, serta
berkesanggupan membayar bunga setiap waktu tertentu sebagaimana tercantum dalam
surat hutang yang dikeluarkan tersebut.
(2) Hutang hipotik
Adalah hutang perusahaan kepada
bank dengan jangka pelunasan lebih dari satu tahun dengan berkesanggupan
membayar bunga setiap waktu tertentu sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
sudah dicantumkan didalam perjanjian kredit dan disertai dengan jaminan
barang-barang tak bergerak (aktiva tetap).
3) Modal
Modal adalah kelebihan aktiva
atas hutang yang diakui dan diukur berdasarkan prinsip akuntansi. Modal
perusahaan ini berasal dari dua sumber yaitu investor dari para pemilik dan
keuntungan-keuntungan yang diperoleh selama masa operasi perusahaan. Modal
perusahaan akan bertambah bilamana ada penambahan investasi dari pemilik atau
ada keuntungan, begitu juga sebaliknya modal perusahaan akan berkurang bila ada
pengurangan dari pemilik atau perusahaan menderita kerugian.
b. Laporan
Laba- Rugi
Laporan laba-rugi adalah
laporan yang disusun secara sistematis berdasarkan prinsip akuntansi hasil
operasi perusahaan selama satu tahun atau satu periode akuntansi. Laporan ini menunjukkan
sumber dari mana pendapatan diperoleh serta beban yang dikeluarkan sebagai
beban perusahaan.
c. Laporan
Perubahan Ekuitas.
Perubahan ekuitas perusahaan
menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama
periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan
harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
d. laporan
Arus Kas
Laporan arus kas harus
melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
1) Aktivitas Operasi.
Arus
kas dari aktivitas operasi umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain
yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi antara lain:
a) Penerimaan
kas dari penjualan barang dan jasa.
b) Penerimaan
kas dari komisi dan pendapatan lain.
c) Pembayaran
kas kepada pemasok barang dan jasa.
d) Pembayaran
kas kepada karyawan.
2) Aktivitas Investasi
Arus
kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas
tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas antara lain:
a) Pembayaran
kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang
lain.
b) Penerimaan
kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan
aktiva jangka panjang lain.
c) Uang
muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya.
3) Aktivitas Pendanaan.
Arus
kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk
memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal
perusahaan antara lain:
a) Penerimaan
kas dari emisi saham
b) Pembayaran
kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.
c) Pelunasan
pinjaman.
e. Catatan
Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan
meliputi penjelasan atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba
rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan.
Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:
1) Informasi
tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih
dan ditetapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting.
2) Informasi
yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi tidak
disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan
ekuitas.
3) Informasi
tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam
rangka penyajian secara wajar.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Laporan keuangan adalah
hasil dari proses akuntansi pada
suatu periode waktu tertentu yang merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan
data keuangan yang disajikan dengan tujuan dapat membantu dalam pengambilan keputusan atau kebijakan. Laporan keuangan akan memberikan informasi keuangan
yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun
entitas-entitas luar perusahaan. Oleh karena itu laporan keuangan merupakan
media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomi suatu
perusahaan. Laporan keuangan disusun memiliki tujuan untuk menyediakan informasi
keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
sebagai pertimbangan dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomi.
Pihak-pihak yang berkepentingan yaitu Investor, Karyawan, Pemberi
pinjaman, Pemasok dan kreditor usaha lainnya, Pelanggan, dan Pemerintah.
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan
beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi
kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil
yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
B. Saran
Bagi perusahaan hendaknya untuk
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sehingga investor tertarik untuk
berinvestasi pada perusahaan tersebut. Selain itu, perusahaan juga lebih cermat
dan efisien.
Bagi investor, dalam memberikan
penilaian terhadap suatu perusahaan sebaiknya juga memperhatikan faktor lain
yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan selain kualitas laba dan aktivitas
perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Nurbawa, Roman. (2012).
Pengertian Laporan Keuangan Menurut Pakar
Ahlinya. [Online]. Tersedia: https://romannurbawastore.wordpress.com/2012/05/06/pengertian-laporan-keuangan-menurut-pakar-ahlinya/.
[01 November 2018].
Widya, Novia.
(2017). Keuntungan Laporan Keuangan untuk
Beberapa Pihak. [Online]. Tersedia:
https://www.jurnal.id/id/blog/2017/keuntungan-laporan-keuangan-untuk-beberapa-pihak.
[01 November 2018].
Fauziah, Khusnul. (2011). Syarat Laporan Keuangan. [Online].
Tersedia: http://khusnul24.blogspot.com/2011/07/syarat-laporan-keuangan.html.
[01 November 2018].
Ria, Mesriah. (2016). Komponen Laporan Keuangan. [Online].
Tersedia: https://www.matadunia.id/2016/12/komponen-laporan-keuangan.html. [01
November 2018].
S.R., Soemarso. (2002). Revisi Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Sumardi, Drs. et.al. (1997). Dasar-dasar Akuntansi. Bandung: Angkasa.