Rabu, 03 April 2019

Laporan Keuangan Akuntansi



BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari serangkaian siklus akuntansi. Definisi akuntansi menurut Jusup (1994) akuntansi pada dasarnya merupakan serangkaian kegiatan mencatat, menggolongkan, meringkas, melaporkan dan menganalisis data keuangan suatu organisasi. Transaksi merupakan kejadian yang mempunyai nilai ekonomis bagi perusahaan. Kejadian ini dicatat dalam jurnal dan secara periodik dicatat dalam buku besar. Pada akhir periode, saldo-saldo dari semua rekening-rekening di buku besar dihitung dan dicantumkan dalam neraca lajur. Neraca lajur merupakan alat bantu untuk menyusun laporan keuangan.
 Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan idealnya meliputi laporan neraca, laba rugi, perubahan modal, arus kas, laporan investasi oleh dan distribusi kepada pemilik, dan catatan atas laporan keuangan (Hendriksen dan Breda, 2000). Hal ini dimaksudkan agar laporan keuangan tersebut dapat memberikan gambaran yang sesungguhnya tentang kinerja dan kekayaan suatu perusahaan. Namun biasanya perusahaan membuat laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, dan laporan laba rugi.
Laporan keuangan dibuat dengan dasar kejujuran, dan netral (artinya, laporan keuangan dibuat tidak berdasarkan atas “pesanan” dari pemilik atau manajemen). Ada banyak pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2002), pihak-pihak tersebut antaran lain Investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat.




B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan makalah sebagai berikut.        
1.      Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan?
2.      Apa tujuan dari laporan keuangan?
3.      Apa manfaat dari laporan keuangan?
4.      Siapa pengguna laporan keuangan?
5.      Apa saja syarat-syarat (karakteristik kualitatif) dalam laporan keuangan?
6.      Apa saja komponen dalam laporan keuangan?

C. Tujuan

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk:
1.      Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan laporan keuangan.
2.      Mengetahui dan memahami apa tujuan dari laporan keuangan
3.      Mengetahui dan memahami manfaat dari laporan keuangan?
4.      Mengetahui dan memahami siapa pengguna laporan keuangan?
5.      Mengetahui dan memahami apa saja syarat-syarat (karakteristik kualitatif) dalam laporan keuangan.
6.      Mengetahui dan memahami apa saja komponen dalam laporan keuangan

D.  Kegunaan makalah

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep dalam laporan keuangan. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang konsep laporan keuangan.
2. Pembaca, sebagai media informasi tentang konsep laporan keuangan baik secara teoritis maupun secara praktis.

E.  Prosedur makalah

Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makalah.



BAB II

PEMBAHASAN

                                                                             

A. Kajian Teoretis

Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, dalam buku Analisis Laporan Keuangan (2002:63) bahwa “Laporan Keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan.
Menurut Sofyan S. Harahap, dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan (2006:105) menyatakan bahwa “laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya: sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga ternasuk jadwal dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal: informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009).
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa pengertian laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang penting dan dapat digunakan untuk membuat keputusan-keputusan ekonomi bagi pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan serta hasil yang menggambarkan kinerja keuangan maupun kinerja manajemen perusahaan, apakah dalam kondisi yang baik atau tidak.



B.  Pembahasan

1.         Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi pada suatu periode waktu tertentu yang merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang disajikan dengan tujuan dapat membantu dalam pengambilan keputusan atau kebijakan.
Laporan keuangan memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan tersebut dari hasil kegiatan operasi normal perusahaan untuk memberikan informasi keuangan yang memiliki manfaat bagi entitas-entitas dalam perusahaan sendiri maupun entittas lain di luar perusahan.
Pada dasarnya, laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan data atau aktivitas tersebut. Biasanya laporan keuangan sering disebut sebagai produk akhir dari proses akuntansi.

2.         Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusanekonomi. Keputusan ini mencakup misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) tahun 1984,tujuan laporan keuangan dapat dinyatakan sebagai berikut:
a.          Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b.         Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
c.          Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d.         Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
e.          Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
Dengan demikian Informasi laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh para pemakai untuk mengevaluasi dan membandingkan dampak dari kebijakan ekonomi yang sebelumnya telah diambil.Laporan keuangan sangat diperlukan untuk meramal dan menilai apakah di masa sekarang dan yang akan datang perusahaan menghasilkan keuntungan yang sama atau malah lebih.Informasi perubahan posisi keuangan juga bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan pada selama peroide tertentu.

3.   Manfaat  dan pemakai laporan keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya hanya digunakan oleh beberapa pihak yang berkepentingan. Tidak semua orang diperbolehkan untuk menggunakan laporan keuangan sebuah perusahaan. Laporan keuangan bukan hanya berguna untuk pengusaha ataupun bisnis, tapi ada beberapa pihak yang bisa mendapatkan keutungan dari sebuah laporan keuangan, seperti.

a.   Pemberi Pinjaman atau Kreditor
Sebagai pihak yang meminjamkan tambahan modal untuk membantu bisnis Anda tetap berjalan dengan baik, kreditor akan meminta laporan keuangan perusahaan. Laporan ini akan memberikan informasi tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang akan dimanfaatkan oleh kreditor sebagai bahan acuan untuk menolak ataupun menyetujui pinjaman yang diajukan. Kreditor akan memperoleh keyakinan bahwa uang yang akan atau telah mereka pinjamkan tidak jatuh ke tangan yang salah. Jika pinjaman itu disetujui, artinya kreditor yakin bahwa perusahaan tersebut mampu membayar dan mengembalikan pinjaman sesuai jangka waktu yang telah disepakati bersama.
b.   Pemasok atau Supplier
Pemasok atau supplier juga berhak mengetahui laporan keuangan perusahaan Anda, terutama jika Anda membeli barang dengan sistem kredit atau tidak langsung dibayar tunai. Dengan informasi yang disajikan pada laporan tersebut, supplier bisa mengambil keputusan apakah perusahaan Anda memiliki kemampuan membayar tagihan sesuai nominal yang tertera atau tidak. Jika perusahaan dinilai tidak mampu, supplier akan menolak kerja sama dengan perusahaan atau dapat mengajukan negosiasi dalam kerja sama tersebut. 
c.   Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaaan adalah orang terpenting yang sangat membutuhkan laporan keuangan. Dengan mengetahui laporan keuangan perusahaan, pihak manajeman dapat mengetahui dan memastikan bahwa semua proses telah berjalan dengan baik. Laporan keuangan ini juga dapat menjadi acuan dalam mendukung aspek perencanaan bisnis di masa akan datang.
d.  Investor
Sebagai penanam modal pada bisnis, investor pasti selalu ingin tahu apakah modal yang mereka berikan telah digunakan secara tepat. Dengan laporan keuangan yang baik, investor akan merasa yakin terhadap bisnis Anda. Dengan begitu, mereka tidak akan merasa keberatan untuk menanamkan modalnya ke perusahaan, sehingga Anda dapat lebih mudah mengembangkan bisnis dengan modal tambahan dari investor tersebut. Laporan keuangan yang baik adalah bentuk kepercayaan terhadap para investor yang sudah berinvestasi pada bisnis Anda.
e.   Pemerintah
Setiap bisnis yang terlapor akan memiliki kewajiban terhadap pemerintah untuk membayar pajak. Besaran pajak yang dibayarkan akan sesuai dengan besaran angka yang tertulis dari laporan keuangan yang dimiliki oleh bisnis. Semakin awal merapikan dan membuat laporan keuangan, Anda akan terhindar dari masalah penting terkait kewajiban pajak seperti penggelapan pajak yang akan terkait masalah hukum atau pengurangan pajak tertanggung yang justru akan memberi keuntungan bagi bisnis.
f.    Karyawan
Karyawan biasanya ingin mengetahui laporan keuangan yang dimiliki perusahaan terkait dengan kemampuan gaji yang bisa dibayarkan perusahaan kepada mereka. Laporan keuangan yang baik akan membantu pihak perusahaan untuk bekerjasama dengan karyawan terkait pembayaran di masa-masa sulit bisnis Anda.
g.   Pelanggan
Pelanggan yang terikat perjanjian kerja sama untuk memasarkan produk Anda juga berhak mengetahui laporan keuangan perusahaan. Mereka berhak tahu kelangsungan bisnis, terutama jika mereka terkait dengan perjanjian jangka panjang dengan bisnis Anda. Laporan keuangan yang baik akan menunjukkan riwayat bisnis yang baik sehingga akan meyakinkan pelanggan untuk mengambil sebuah kesepakatan kerjasama.
h.   Masyarakat
Sebuah perusahaan bisa memberi pengaruh terhadap masyarakat dalam beberapa cara. Misalnya jumlah orang yang menjadi pekerja di perusahaan dan perlindungan untuk penanam modal dalam negeri. Informasi keuangan perusahaan yang baik dapat membantu masyarakat menyediakan info atau tren perkembangan terakhir tentang rangkaian aktivitas perusahaan.
i.     Analisi, Akademis, dan Pusat Data Bisnis
Bagi para analis, akademis, dan juga lembaga-lembaga pengumpulan dat bisnis seperti Pusat Data Bisnis Indonesia, Pemeringkat Efek Indonesia, laporan keuangan ini sebagai bahan atu sumber informasi primer yang akan diolah sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi analis, ilmu pengetahuan dan komoditi informasi.
Selain menguntungkan beberapa pihak di atas. Laporan keuangan juga dapat memberikan keuntungan bagi Anda sebagai pengusaha dan juga untuk perusahaan Anda sendiri, salah satunya adalah melindungi aset perusahaan dari kebocoran maupun kecurangan.

4.   Syarat-syarat (karakteristik kualitatif) laporan keuangan

Menurut  Standar Akuntansi  Keuangan (SAK) terdapat empat karakteristik pokok untuk membuat laporan keuangan yaitu:
a.   Dapat dipahami
Artinya bahwa laporan keuangan harus disajikan secara jelas dan mudah dipahami oleh berbagai pihak yang memakai laporan keuangan.
b.   Relevan
Artinya informasi yang disajikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan dalam pengambilan keputusan baik yang bersifat menilai (evaluate) maupun meramalkan (predictive).

c.   Daya uji
Artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntasni dan prinsip-prinsip dasar akuntansiyang dianu, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
d.   Netral
Artinya bahwa laporan keungan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
e.    Tepat waktu
Artinya bahwa laporan keuangan harus disajikan sedini mengkin untuk dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
f.    Dapat diperbandingkan
Maksudnya informasi yang disajikan harus dapat diperbandingkan oleh pemakai dari periode ke periode sehingga dapat diketahui kecenderungannya (trend) posisi dan kinerja keuangan.
g.   Lengkap
Artinta bahwa laporan keuangan yang disusun meliputi semua data akuntansi keuangan dan memenuhi syarat-syarat tersebut serta tidak menyesatkan pembaca.

5.   Komponen laporan keuangan

Sebelum menganalisa dan menafsirkan suatu laporan keuangan  seorang penganalisa harus mempunyai pemahaman yang mendalam tentang komponen  laporan keuangan.Menurut buku “SAK” (IAI: 2002; 1.3 )komponen laporan keuangan terdiri dari Neraca,Laporan laba rugi,Laporan perubahan ekuitasas,Laporan arus kas dan Catatan atas laporan keuangan”.
Adapun penjelasan dari komponen laporan keuangan dapat diuraikan sebagai berikut:
a.    Neraca.
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada akhir tahun fiskal atau tahun kalender sehingga neraca sering disebut dengan balance sheet.  
Neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu :

1)   Aktiva

Pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya misalnyagoodwill, hak paten, hak cipta dan lain sebagainya. Pada dasarnya aktiva dibagi menjadi dua bagian utama yaitu :
a)    Aktiva lancar
Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan menjadi uang tunai, dijual dalam periode berikutnya. Yang termasuk kelompok aktiva lancar :
(1) Kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi    perusahaan. Uang tunai yang dimiliki perusahaan tetapi sudah ditentukan penggunaannya (misalnya uang kas yang disisihkan untuk tujuan pelunasan hutang obligasi, untuk pembelian aktiva tetap atau tujuan-tujuan lainnya) tidak dapat dimasukkan dalam pos kas.
Pengertian kas adalah cek yang diterima dari para langganan dan simpanan    perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali setiap saat diperlukan oleh perusahaan.

(2)Investasi jangka pendek ( surat-surat berharga ataumarketable securities) adalah investasi yang sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi. Yang termasuk dalam investasi jangka pendek adalah :
(a) Deposito di bank.
(b) Surat-surat berharga yang berwujud saham.
(c) Obligasi dan surat hipotek
(3)Piutang wesel adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-undang.
(4)Piutang dagang adalah tagihan kepada pihak lain (kepada kreditor atau  langganan) sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit.Pada dasarnya piutang bisa timbul tidak hanya karena penjualan barang dagangan secara kredit, tetapi dapat karena hal-hal lain misalnya piutang kepada pegawai, piutang karena penjualan aktiva tetap secara kredit atau adanya uang muka untuk pembelian atau kontrak kerja lainnya.
(5)Persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan untuk sampai tanggal neraca masih di gudang / belum laku dijual.
(6)Piutang penghasilan atau penghasilan yang masih harus diterima adalah penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasa / prestasi, tetapi belum diterima pembayarannya, sehingga merupakan tagihan.



b)   Aktiva Tidak Lancar.
Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Yang termasuk dalam aktiva tidak lancar adalah:
(1 ) Investasi jangka panjang.
  Bagi perusahaan yang cukup besar dalam arti mempunyai kekayaan atau modal yang cukup atau sering melebihi dari yang dibutuhkan, maka perusahaan ini dapat menanamkan modalnya dalam investasi jangka panjang di luar usaha pokoknya. Investasi jangka panjang dapat berupa :
(a) Saham dari perusahaan lain, obligasi atau pinjaman kepada perusahaan lain.
(b) Aktiva tetap yang tidak ada hubungannya dengan usaha perusahaan.
(c) Dalam bentuk dana-dana yang sudah mempunyai tujuan tertentu.
c)   Aktiva tetap
Aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan secara fisik nampak. Yang termasuk dalam aktiva tetap  meliputi :
(1) Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi
(2) Bangunan, baik bangunan kantor, toko bangunan untuk pabrik.
(3) Mesin.         
(4) Inventaris.
(5) Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya.

d)  Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud adalah kekayaan perusahaan yang secara fisik tidak nampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan. Yang termasuk dalam aktiva tetap tidak berwujud adalah:
(1) Hak cipta
Hak cipta adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada pencipta suatu karangan atau suatu masalah. Pemegang hak ini memperoleh jaminan berupa perlindungan hukum dari setiap pemalsuan dan peniruan.
(2) Hak paten
     Adalah hak yang diberikan pemerintah kepada penemu atau pemilik dari suatu pembuatan produk atau penggunaan suatu metode atau proses baru, hal ini juga mendapat perlindungan hukum.
(3) Beban pendirian organisasi
     Beban pendirian organisasi adalah beban yang dikeluarkan dalam rangka mendirikan suatu organisasi. Beban untuk izin usaha, beban pengeluaran saham dan lain-lain.
(4) Hak tanda pengenal
      Adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada pengusaha atau perusahaan untuk menggunakan tanda pengenal barang yang mendapat perlindungan hukum dari setiap pemalsuan.
(5) Goodwill
Adalah keistimewaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Keistimewaan ini disebabkan karena lokasi perusahaan yang cukup strategis, letak perusahaan yang cukup baik dan keistimewaan lainnya.
e)      Beban yang ditangguhkan adalah menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang (lebih dari satu tahun) atau suatu pengeluaran yang akan dibebankan juga pada periode-periode berikutnya.
f)    Aktiva lain-lain adalah menunjukkan kekayaan atau aktiva perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi-klasifikasi sebelumnya.

2)   Hutang
Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan menjadi dua :
a)  Hutang lancar
Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.Yang termasuk dalam hutang lancar adalah :
(1)     Hutang dagang, adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian   barang dagangan secara kredit.
(2)      Hutang wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis (yang diatur dengan undang-undang) untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu dimasa yang akan datang.
(3)     Hutang pajak, baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan maupun pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas negara.
(4)     Biaya yang masih harus dibayar, adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.
(5)      Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, adalah sebagian atau seluruh hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya.
(6)     Penghasilan yang diterima dimuka, adalah penerimaan uang  untuk penjualan barang/jasa yang belum direalisir.
b)      Hutang Jangka Panjang.
Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca).Hutang jangka panjang terdiri dari :
(1)     Hutang obligasi
       Adalah hutang perusahaan kepada pemegang obligasi dimana pelunasannya lebih dari satu tahun, serta berkesanggupan membayar bunga setiap waktu tertentu sebagaimana tercantum dalam surat hutang yang dikeluarkan tersebut.
(2)     Hutang hipotik
       Adalah hutang perusahaan kepada bank dengan jangka pelunasan lebih dari satu tahun dengan berkesanggupan membayar bunga setiap waktu tertentu sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang sudah dicantumkan didalam perjanjian kredit dan disertai dengan jaminan barang-barang tak bergerak (aktiva tetap).

3)   Modal

Modal adalah kelebihan aktiva atas hutang yang diakui dan diukur berdasarkan prinsip akuntansi. Modal perusahaan ini berasal dari dua sumber yaitu investor dari para pemilik dan keuntungan-keuntungan yang diperoleh selama masa operasi perusahaan. Modal perusahaan akan bertambah bilamana ada penambahan investasi dari pemilik atau ada keuntungan, begitu juga sebaliknya modal perusahaan akan berkurang bila ada pengurangan dari pemilik atau perusahaan menderita kerugian.


b.    Laporan Laba- Rugi
Laporan laba-rugi adalah laporan yang disusun secara sistematis berdasarkan prinsip akuntansi hasil operasi perusahaan selama satu tahun atau satu periode akuntansi. Laporan ini menunjukkan sumber dari mana pendapatan diperoleh serta beban yang dikeluarkan sebagai beban perusahaan.
c.    Laporan Perubahan Ekuitas.
Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
d.   laporan Arus Kas
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

1)   Aktivitas Operasi.

Arus kas dari aktivitas operasi umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi antara lain:
a)    Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.
b)   Penerimaan kas dari komisi dan pendapatan lain.
c)    Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
d)   Pembayaran kas kepada karyawan.

2)   Aktivitas Investasi

Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas  antara lain:
a)   Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain.
b)   Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain.
c)   Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya.

3)   Aktivitas Pendanaan.

Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan antara lain:
a)   Penerimaan kas dari emisi saham
b)   Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.
c)   Pelunasan pinjaman.
e.    Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan. Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:
1) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan ditetapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting.
2) Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas.
3) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.


BAB III

PENUTUP


A. Simpulan

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi pada suatu periode waktu tertentu yang merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang disajikan dengan tujuan dapat membantu dalam pengambilan keputusan atau kebijakan. Laporan keuangan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas luar perusahaan. Oleh karena itu laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomi suatu perusahaan. Laporan keuangan disusun memiliki tujuan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomi.
Pihak-pihak yang berkepentingan yaitu Investor, Karyawan, Pemberi pinjaman, Pemasok dan kreditor usaha lainnya, Pelanggan, dan Pemerintah. Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.

B.  Saran

Bagi perusahaan hendaknya untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sehingga investor tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Selain itu, perusahaan juga lebih cermat dan efisien.
Bagi investor, dalam memberikan penilaian terhadap suatu perusahaan sebaiknya juga memperhatikan faktor lain yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan selain kualitas laba dan aktivitas perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

 

Nurbawa, Roman. (2012). Pengertian Laporan Keuangan Menurut Pakar Ahlinya. [Online]. Tersedia: https://romannurbawastore.wordpress.com/2012/05/06/pengertian-laporan-keuangan-menurut-pakar-ahlinya/. [01 November 2018].
Widya, Novia. (2017). Keuntungan Laporan Keuangan untuk Beberapa Pihak. [Online]. Tersedia: 
Fauziah, Khusnul. (2011). Syarat Laporan Keuangan. [Online]. Tersedia: http://khusnul24.blogspot.com/2011/07/syarat-laporan-keuangan.html. [01 November 2018].
Ria, Mesriah. (2016). Komponen Laporan Keuangan. [Online]. Tersedia: https://www.matadunia.id/2016/12/komponen-laporan-keuangan.html. [01 November 2018].
S.R., Soemarso. (2002). Revisi Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Sumardi, Drs. et.al. (1997). Dasar-dasar Akuntansi. Bandung: Angkasa.

Harti, Dwi. (2012). Modul Akuntansi 3B. Semarang:  Erlangga